DURASI MEJEJAITAN DENGAN KEJADIAN DE QUERVAIN SYNDROME PADA PEDAGANG BANTEN DI KOTA DENPASAR

Pendahuluan: Pedagang banten merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko untuk mengalami gangguan muskuloskeletal. Hal ini disebabkan oleh aktivitas mejejaitan yakni kegiatan memotong dan merangkai janur menjadi akan digunakan upacara agama Hindu di Bali. Aktivitas dilakukan pedagang dalam jangka panjang repetitif, menyebabkan muskuloskeletal satunya de quervain syndrome, yaitu peradangan pada selaput tendon (tenosynovitis) otot abductor pollicis longus extensor brevis sehingga nyeri ibu jari. Banyak faktor mempengaruhi terjadinya pencetusnya adalah durasi kerja. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan terhadap syndrome Denpasar.
 Metode: berlangsung dari bulan Januari – Maret 2021 dengan menggunakan metode penelitian observasional analitik desain cross-sectional analitik. Pengambilan sampel teknik accidental sampling. Responden berjumlah 90 orang. Variabel dependen diukur Tes WHAT (Wrist Hyperflexion and Abduction Thumb) interpretasi berupa Numerical Rating Scale (NRS).
 Hasil: independen berdasarkan hasil wawancara. Berdasarkan uji hipotesis melalui chi-square, didapatkan p = 0,016 (p<0,05).
 Simpulan: Terdapat antara signifikan 
 Kata Kunci: mejejaitan, cedera berulang, tes WHAT,